Artikel

Jadwal Servis Mobil Listrik BYD Beda dengan Mobil Konvensional
Artikel

Jadwal Servis Mobil Listrik BYD Beda dengan Mobil Konvensional

Jadwal Servis Mobil Listrik BYD Beda dengan Mobil Konvensional Setiap dealer BYD melayani perawatan berkala yang berlaku untuk seluruh model. Pada servis pertama, para pelanggan mendapatkan garansi mencapai 5.000 km atau tiga bulan tergantung mana yang dicapai lebih dahulu. Sedangkan servis kedua dan selanjutnya, garansi berlaku setiap kelipatan 20.000 km atau satu tahun, tergantung mana yang dicapai lebih dahulu. Sementara rawatan bebas biaya buat jasa dan suku cadang Atto 3, Seal dan Dolphin berlaku hingga 60.000 km atau empat tahun. Sementara bagi MPEV terbaru M6, pelanggan tetap dikenakan biaya servis dan suku cadang. Terlepas dari penjualan mobil listrik. BYD mengaku fokus terhadap pengembangan ekosistem kendaraan EV lebih luas. Seperti menyediakan fasilitas pengisian daya dan layanan pendukung lain. Hal ini sekaligus mendukung pertumbuhan industri otomotif lokal dalam menciptakan lapangan kerja serta berkontribusi kepada perekonomian Indonesia. Dengan komitmen kuat, mereka berharap dapat menjadi pemain utama dalam pasar kendaraan BEV di Tanah Air. Juga berkontribusi dalam transisi menuju transportasi lebih berkelanjutan. Mengenai BYD M6 dari sisi cost ownership, menurut perusahaan, ia menggunakan tenaga listrik sehingga jauh lebih murah. Biaya operasional harian akan kian rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil atau diesel. Selain menawarkan garansi baterai berdurasi panjang, biaya perawatan unit BYD juga lebih murah karena mobil listrik memiliki sedikit komponen bergerak dibandingkan mesin konvensional. Sehingga mengurangi kebutuhan perawatan rutin dan risiko kerusakan. Baca juga –Perbadaan SPLU dan SPKLU Biaya Perawatan Lebih MurahLalu teknologi baterai Blade BYD menjanjikan umur panjang serta performa stabil, mengurangi risiko penggantian baterai dalam jangka waktu lama. Jika dilihat dari resale value, kendaraan listrik sekarang ini semakin diminati. Reputasi BYD sebagai produsen terkemuka di dunia dapat membantu mempertahankan nilai jual kembali. Selain penghematan bahan bakar dan perawatan, M6 juga dapat mengurangi biaya operasional seperti penggantian oli, filter, serta komponen lain yang biasanya diperlukan di kendaraan konvensional. “Asal tahu, kehadiran BYD M6 menjadi topik yang sangat menarik dan banyak dibicarakan di pasar otomotif Indonesia. Seluruh mitra diler nasional kami melakukan pendataan setiap harinya. Hal ini membuktikan bahwa BYD ingin memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar. Kami akan melakukan pengiriman M6 bersamaan dengan unit model BYD lain mengikuti nomor pesanan. Pada akhir bulan ini, pengiriman mobil sudah mencapai lebih dari 2.500 unit. Di BYD, kami percaya bahwa komitmen kami kepada pelanggan jauh melampaui titik penjualan. Program layanan purnajual kami tingkatkan sebagai bukti dedikasi dalam memberikan pengalaman kepemilikan lengkap dan bebas rasa khawatir,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.

Perbadaan SPLU dan SPKLU
Artikel

Perbadaan SPLU dan SPKLU

Perbadaan SPLU dan SPKLU Jumlah pengguna mobil listrik mengalami lonjakan dengan penjualan mencapai lebih dari 17 ribu unit pada tahun 2023. Hal tersebut menunjukkan bahwa peralihan menuju era penggunaan kendaraan bertenaga listrik sedang berlangsung masif. Oleh sebab itu, penggunaan kendaraan listrik yang semakin marak harus diimbangi ketersediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Edukasi tentang manfaat dan perbedaan SPLU VS SPKLU juga harus diperkenalkan secara intensif untuk mendukung peralihan BBM ke kendaraan listrik. Perbedaan SPLU VS SPKLU  Jika ditinjau dari segi fungsi, SPLU dan SPKLU memang mempunyai manfaat yang sama, yaitu untuk mengisi daya listrik pada suatu perangkat. Kendati demikian, kedua stasiun pengisian listrik tersebut memiliki beberapa perbedaan mendasar berdasarkan beberapa hal berikut ini:  Awal kemunculan: SPLU hadir sejak tahun 2016 untuk mendukung kebutuhan pedagang kaki lima, sedangkan SPKLU baru hadir pada tahun 2019. Kehadiran SPKLU berlangsung pasca penetapan Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.  Daya: rata-rata SPLU menyuplai listrik dengan rentang daya antara 5,5 kW hingga 22 kW. Sementara itu, SPKLU mampu menyuplai listrik sebanyak 22 kW hingga 150 kW.  Tujuan penggunaan: perbedaan SPLU VS SPKLU yang paling mendasar terletak pada tujuan penggunaannya. SPLU disiapkan untuk mengisi daya pada perangkat kecil, seperti HP, lampu portabel, dan produk elektronik lainnya. Sebaliknya, SPKLU disiapkan untuk mengisi daya pada kendaraan listrik berkapasitas besar, seperti mobil dan bus.  Waktu pengisian daya: durasi yang dibutuhkan untuk mengisi daya perangkat di SPLU biasanya lebih singkat, antara 30 hingga 60 menit karena kebutuhan dayanya lebih sedikit. Sementara itu, durasi pengisian daya di SPKLU berkisar antara 30 hingga 90 menit, tergantung dari teknologi pengisian serta jumlah daya yang masih tersimpan dalam perangkat.  Model: SPLU dapat diklasifikasikan berdasarkan empat model, yaitu standing atau tower, hang atau wall mount, hook atau pole mount, dan stall atau pedestall. Di sisi lain, SPKLU digolongkan berdasarkan mode pengisian daya, yaitu ultra-fast, fast, dan slow.  Jumlah stasiun: data PLN pertengahan tahun 2023 menyatakan bahwa jumlah SPLU di Indonesia mencapai 9.566 stasiun, sedangkan jumlah SPKLU mencapai 616 stasiun. Jumlah tersebut rencananya akan terus ditambah seiring dengan bertambahnya pengguna kendaraan listrik di Indonesia, khususnya mobil.  Lokasi: pada umumnya, lokasi SPLU tersebar di sekitar pasar, terminal, pusat bisnis kaki lima, dan tempat umum lainnya. Sementara itu, SPKLU lebih banyak terdapat di sekitar mal, tempat parkir berkapasitas besar, rest area jalan tol, pusat perkantoran dan pemerintahan, serta kantor PLN.  Setelah mengenal karakteristik SPLU VS SPKLU, Anda tentu memahami bahwa proses pengisian daya mobil listrik harus dilakukan di SPKLU. Proses dan durasi pengisian daya tersebut sangat dipengaruhi teknologi SPKLU yang Anda gunakan. Saat ini, beberapa teknologi SPKLU yang telah tersedia di Indonesia adalah sebagai berikut:  AC Slow Charging: teknologi stasiun pengisian ini memanfaatkan arus bolak-balik (Alternating Current atau AC) dengan tegangan rendah. Besaran tegangan yang berkisar di angka 220 volt membuat waktu pengisian relatif lebih lama, yaitu antara 6 hingga 8 jam hingga penuh. Oleh sebab itu, SPKLU dengan teknologi AC Slow Charging lebih cocok ditempatkan di kawasan perkantoran atau perumahan agar pemilik mobil listrik bisa melakukan pengisian daya sambil beraktivitas selama beberapa jam.  DC Fast Charging: teknologi pengisian ini memanfaatkan arus searah (Direct Current atau DC) dengan tegangan cukup tinggi, yaitu antara 400 hingga 500 volt. SPKLU dengan teknologi DC fast charging mampu mengisi baterai mencapai 80% selama 30 hingga 60 menit. Kemampuan mengisi daya yang cukup cepat membuatnya cocok ditempatkan di mal dan pusat bisnis modern.  DC Ultra Fast Charging: tegangan listrik yang dihasilkan stasiun berteknologi DC Ultra Fast Charging terbilang sangat tinggi, yaitu antara 800 hingga 1.000 volt. Kapasitas tegangan tersebut membuat SPKLU jenis ini mampu mengisi baterai hingga 80% dalam waktu 10 hingga 20 menit saja. Itulah sebabnya SPKLU dengan teknologi DC Ultra Fast Charging ditempatkan pada lokasi yang mobilitasnya tinggi, seperti bandara dan rest area jalan tol.  Baca juga – Jadwal Servis Mobil Listrik BYD Beda dengan Mobil Konvensional Setiap dealer BYD melayani perawatan berkala yang berlaku untuk seluruh model. Pada servis pertama, para pelanggan mendapatkan garansi mencapai 5.000 km atau tiga bulan tergantung mana yang dicapai lebih dahulu. Sedangkan servis kedua dan selanjutnya, garansi berlaku setiap kelipatan 20.000 km atau satu tahun, tergantung mana yang dicapai lebih dahulu. Sementara rawatan bebas biaya buat jasa dan suku cadang Atto 3, Seal dan Dolphin berlaku hingga 60.000 km atau empat tahun. Sementara bagi MPEV terbaru M6, pelanggan tetap dikenakan biaya servis dan suku cadang. Terlepas dari penjualan mobil listrik. BYD mengaku fokus terhadap pengembangan ekosistem kendaraan EV lebih luas. Seperti menyediakan fasilitas pengisian daya dan layanan pendukung lain. Hal ini sekaligus mendukung pertumbuhan industri otomotif lokal dalam menciptakan lapangan kerja serta berkontribusi kepada perekonomian Indonesia. Dengan komitmen kuat, mereka berharap dapat menjadi pemain utama dalam pasar kendaraan BEV di Tanah Air. Juga berkontribusi dalam transisi menuju transportasi lebih berkelanjutan. Mengenai BYD M6 dari sisi cost ownership, menurut perusahaan, ia menggunakan tenaga listrik sehingga jauh lebih murah. Biaya operasional harian akan kian rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil atau diesel. Selain menawarkan garansi baterai berdurasi panjang, biaya perawatan unit BYD juga lebih murah karena mobil listrik memiliki sedikit komponen bergerak dibandingkan mesin konvensional. Sehingga mengurangi kebutuhan perawatan rutin dan risiko kerusakan. Awali dengan mengunduh dan memasang aplikasi Charger.IN dari App Store atau Playstore pada gadget.  Isi saldo pada aplikasi Charge.IN.  Gunakan Charge.IN untuk mencari lokasi SPKLU terdekat di sekitar Anda.  Jika sudah tiba di lokasi SPKLU, pilih gun charger sesuai tipe mobil.  Sambungkan gun charger tersebut ke port charger pada mobil listrik.  Scan kode QR menggunakan aplikasi Charge.IN untuk memulai proses pengisian daya.  Tunggu sejenak hingga proses pengisian daya rampung. Anda bisa memantau riwayat transaksi, konsumsi energi, serta informasi real time selama charging berlangsung melalui aplikasi Charge.IN

Perawatan Baterai Mobil Listrik agar Tahan Lama yang Tepat
Artikel

Perawatan Baterai Mobil Listrik agar Tahan Lama yang Tepat

Perawatan Baterai Mobil Listrik agar Tahan Lama yang Tepat Mobil listrik merupakan inovasi kendaraan yang solutif karena hemat energi dan ramah lingkungan. Lebih hebatnya lagi, beragam mobil listrik yang beredar di pasaran sudah dilengkapi fitur-fitur canggih untuk menunjang kenyamanan berkendara. Sayangnya, keterbatasan wawasan tentang ??perawatan baterai mobil listrik agar tahan lama membuat banyak orang masih enggan memiliki kendaraan futuristik tersebut.  Faktanya, menjaga baterai mobil listrik supaya tetap awet tidak sulit asalkan Anda sudah memahami proses perawatan yang tepat. Berhemat dengan mobil listrik pun kian menyenangkan dengan dukungan baterai berkualitas yang tahan lama.  Pengertian dan Jenis Baterai Mobil Listrik  Prinsip kerja baterai mobil listrik sama seperti baterai pada perangkat elektronik lain, yaitu sebagai sumber tenaga untuk menjalankan sistem kelistrikan. Daya baterai yang hampir habis harus lekas diisi kembali agar tidak menghambat performa mobil ketika berkendara. Bila Anda melakukan ??perawatan baterai mobil listrik agar tahan lama secara telaten, niscaya siklus pakai baterai mobil listrik akan mencapai kondisi maksimal.  Jenis baterai mobil listrik berdasarkan material penyusunnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:  Lithium Ion (Li-Ion): material baterai ini sangat lazim digunakan pada perangkat elektronik, contohnya HP. Efisiensi energinya tinggi dan kinerjanya bisa bertahan dengan baik pada suhu tinggi.  Nickel-Metal Hydride (NiMH): jenis baterai yang banyak digunakan pada kendaraan hibrida ini mengandalkan hidrogen sebagai media penyimpanan energi. Selain itu, ada nikel dan logam lain di dalamnya yang berfungsi sebagai elektroda penjaga aliran ion hidrogen.  Lead Acid: baterai Lead Acid punya kapasitas lebih kecil dengan bobot lebih besar tetapi harganya terjangkau dan tingkat keamanannya sangat baik.  Solid State: baterai Solid State menghilangkan komponen elektrolit cair pada baterai Li-Ion lalu menggantikannya dengan elektronik padat, seperti keramik atau kaca.  Nickel-Cadmium: keunggulan baterai ini terletak pada masa pakai yang lama, yaitu berkisar antara 500 hingga 1.000 kali siklus pengisian daya.  Ultracapacitor: cara kerja baterai ini didukung komponen utama berupa cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Biasanya baterai ultracapacitor difungsikan sebagai penyimpanan daya sekunder untuk memberikan tenaga tambahan dalam proses pengereman atau akselerasi.  Ternary Lithium Ion (NMC): baterai mobil listrik ini tergolong paling populer karena kapasitas dan tegangan tinggi, stabilitas terhadap perubahan suhu relatif stabil, dan harganya terjangkau.  4 Faktor yang Memperpendek Umur Baterai Mobil Listrik  Perawatan baterai mobil listrik agar tahan lama akan berlangsung efektif bila Anda mengenal beberapa faktor yang memperpendek umur baterai berikut ini:  Usia baterai sudah tua: degradasi fungsi baterai berbanding lurus dengan usianya. Hal ini terjadi karena baterai memiliki masa pakai tertentu ketika digunakan.  Suhu terlalu tinggi: paparan suhu dan kelembaban udara yang terlalu tinggi berisiko merusak komponen baterai sehingga kinerja mobil listrik pun rentan terganggu.  Kebiasaan pengisian daya yang keliru: terlalu sering mengisi daya atau menggunakan mobil listrik sampai baterai benar-benar habis merupakan contoh kebiasaan buruk yang memperpendek umur baterai mobil listrik.  Sering melakukan pengisian daya cepat: proses pengisian daya cepat (fast charging) memang hemat waktu tetapi berisiko membuat baterai cepat rusak akibat beban termal berlebihan.  9 Tips Perawatan Baterai Mobil Listrik agar Tahan Lama  Upaya perawatan baterai mobil listrik agar tahan lama sebenarnya mudah jika Anda melakukan tips penting berikut secara telaten:  Usahakan menjaga kapasitas baterai mobil listrik antara 20% hingga 80% sehingga proses degradasi baterai tidak berlangsung terlalu cepat. Pemakaian baterai secara ekstrem yang membuatnya sering kosong atau terlalu penuh justru membuat daya tahan baterai gampang terganggu.  Pastikan bahwa tegangan yang masuk ke baterai mobil dalam proses pengisian daya sudah stabil. Salah satu cara untuk memastikan kestabilan tegangan listrik adalah memilih mode pasokan daya rendah (slow charging).  Batas pengisian maksimum untuk menjaga daya tahan baterai mobil listrik berkisar antara 80% hingga 90%.  Utamakan lokasi parkir di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari berlebihan dalam waktu lama berisiko membuat suhu baterai meningkat drastis hingga memicu kerusakan.  Buatlah jadwal pengisian baterai mobil listrik secara teratur demi menjaga kesehatan baterai. Pembuatan jadwal tentu tidak sulit bila terbiasa melakukan rutinitas sehari-hari dengan mobil, contohnya mobil digunakan untuk pergi dan pulang kantor setiap hari dengan durasi relatif sama.  Biasakan mengemudi dengan kecepatan stabil karena melakukan akselerasi dengan intensitas tinggi bisa mempercepat degradasi baterai.  Lindungi baterai mobil listrik dari risiko benturan, guncangan keras, dan kebakaran karena kondisi sel-selnya sensitif sehingga rentan rusak akibat gangguan tersebut.  Pengisian baterai wajib dilakukan secara teratur meskipun mobil listrik tidak digunakan dalam waktu lama. Jadi, Anda mesti meluangkan waktu untuk memeriksa sisa daya baterai pada mobil tersebut.  Proses mengisi baterai dengan mode cepat (fast charging) sebaiknya dilakukan ketika baterai benar-benar kosong dan status panel meter berada dalam kondisi siap. 

Scroll to Top